Sekelompok mahasiswa School of Applied STEM Universitas Prasetiya Mulya berhasil menyabet juara 2 kompetisi nasional CODIG 2.0 kategori Game Developer yang diadakan di universitas Mercubuana Jakarta. Juara ini merupakan kedua kalinya berturut-turut setelah pada tahun sebelumnya di CODIG 1.0 Max dan kawan-kawan S1 Software Engineering Universitas Praseya Mulya juga berhasil menyabet penghargaan yang sama. Baihaqi & Krisna, mahasiswa Software Engineering semester 3 di Universitas Prasetiya Mulya mengatakan bahwa ini adalah kontribusi nyata kami dalam membantu memelihara lingkungan hidup di dunia. Dengan aplikasi ini diharapkan akan membantu membuat orang lebih aware akan lingkungan laut khusus nya memberikan edukasi lebih dini kepada anak-anak melalui aplikasi yang ada.
Apakah kalian masih ingat mengenai seekor paus sperma yang mirisnya ditemukan mati di wilayah perairan kita sendiri, Indonesia, tepatnya di Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada November 2018 yang lalu setelah memakan hampir 6 kg sampah plastik? Nah sebenarnya tidak hanya paus saja loh korban dari banyaknya sampah plastik di laut. Contoh lainnya seekor penyu yang malang dengan sedotan yang tersangkut di hidungnya. Tentunya kita bisa membayangkan betapa menyakitkannya hal tersebut. Selain itu juga terdapat ikan pari yang mati setelah memakan banyak sampah plastik. Ditambah lagi, selain contoh yang saya sebutkan tadi masih begitu banyak hewan laut lainnya yang mengalami nasib serupa. Hal ini tentunya menunjukan bahwa intrusi sampah plastik ke laut itu luar biasa dan membuat hati kami sedih, kami pun tergerak untuk melakukan suatu perubahan. Itulah yang menjadi motivasi kami dalam menciptakan suatu aplikasi permainan yang bertujuan untuk mengurangi sampah plastik di perairan, khususnya di Indonesia. Oleh karena itu, kami menciptakan Trash Sea sebagai aplikasi permainan kami.
Kenapa kami memilih game sebagai media perantara? Karena ini adalah satu cara edukasi untuk membangun kesadaran membuang sampah yang baik. Yaitu dengan pendekatan yang paling mudah diterima, dapat meluas ke berbagai macam kalangan, dan mudah ditangkap apa pesan yang ingin disampaikan. Sedangkan untuk target pengguna kami sendiri adalah anak-anak. Hal itu dikarenakan anak-anak lebih mudah untuk menerima informasi dan masih dalam fase rasa ingin tahu yang tinggi. Terlebih lagi, anak-anak merupakan generasi penerus bangsa yang akan menyelamatkan lautan di masa depan.
Trash Sea sendiri adalah sebuah permainan berbasis iOS yang mengangkat kisah 2 tokoh,yaitu ”Trash” dan “Sea”. Trash berperan sebagai tokoh yang jahat, yang ingin menguasai dunia dengan menyerang sea. Sedangkan sea adalah tokoh yang harus dilindungi oleh pengguna dari serangan Trash. Adapun alasan kami menciptakan kedua tokoh tersebut adalah untuk menciptakan mentalitas di kalangan anak-anak sebagai pahlawan penyelamat ekosistem laut.
Sejalan dengan hal itu, kami pun mengangkat topik Selamatkan Sea dari serangan Trash yang jahat. Kemudian pengguna akan diberikan sebuah misi untuk diselesaikan. Misi tersebut akan dibagi ke dalam beberapa level dimana pengguna harus menyelesaikan level pertama untuk bisa memainkan level berikutnya. Pada topik yang tersedia saat ini terdapat 2 level yang sudah tersedia untuk dimainkan.