Menghadirkan Kecerdasan Buatan yang Berkeadilan, Ramah dan Beretika

Universitas Prasetiya Mulya > Berita > Menghadirkan Kecerdasan Buatan yang Berkeadilan, Ramah dan Beretika

Sekitar lima puluhan peserta Workshop on Ethical Artificial Intelligence via Fairness Federated Learning, and Explainable AI (WAFFLE 2025) hadir pada pelaksanaan hari pertama lokakarya 27 Mei 20225 di Gedung PMBS, Kampus BSD, Universitas Prasetiya Mulya. Kegiatan yang berlangsung secara hybrid dihadiri oleh sivitas akademika Prasetiya Mulya, pegiat perbankan, beberapa perwakilan kampus negeri dan swasta di Indonesia, jejaring kampus dari Filipina (DOST-ATI), pegiat industri sektor bahan baku, dan praktisi kecerdasan buatan.

Pada kegiatan ini, beberapa FM yang terlibat sebagai penyelenggara bersama Tim LPPM berasal dari prodi Kecerdasan Buatan dan Robotika. Bapak Syafrudi, M.Eng. bertindak sebagai MC mendampingi Ibu Helena Widiarti, M. Sc dan Bapak Stanley Makalew, M.Sc yang didaulat sebagai moderator sesi pertama dan kedua. Bapak Agung Alfiansyah, Ph. D. dalam kata pembuka kegiatan ini menyampaikan bahwa kehadiran para peserta menunjukkan kepedulian perihal AI dengan tetap menjunjung etika dalam koridor pelaksanaan yang inklusif. Dengan meluasnya penggunaan AI pada beberapa aspek kehidupan manusia seperti pada sektor keuangan, transportasi, kesehatan dan lainnya menjadikan tugas dari para praktisi untuk memastikan hadirnya keadilan serta tetap terjaganya privasi dari para penggunanya. Menurut beliau, poin penting dari penciptaan sistem AI adalah menghasilkan AI yang bersih dan memahami pengguna serta mendapatkan kepercayaan dari para penggunanya. Lokakarya ini dimaksudkan untuk menciptakan diskusi yang bermakna serta mendorong adanya kolaborasi dalam peoses penciptaan AI. Pada akhir sambutanya, Bapak Agung mengajak peserta yang hadir untuk membawa beragam solusi yang kreatif guna membangun AI yang menguntungkan banyak pihak secara berkeadilan, jujur, dan bertanggung jawab. Tak lupa ucapan terima kasih kepada APNIC Foundation dan PT. Ekacitta Dian Persada sebagai pendukung dana dari kegiatan ini.

Sementara, Bapak Fathony Rahman, DBA selaku Wakil Rektor menyampaikan bahwa kegiatan ini bukanlah lokakarya yang biasa. Melainkan sebagai sebuah tempat dimana banyak pertanyaan sulit mendapatkan jawaban. Karena lokakarya ini bicara perihal nilai dan konsekuensi. Apa dan bagaimana merancang AI yang melayani semua kebutuhan. Hal lainnya yang ditekankan oleh Bapak Fathony adalah penting untuk menciptakan AI yang berintegritas, berprinsip, dan beretika. Melihat perkembangan terakhir, adalah sesuatu yang tidak mungkin untuk memusuhi AI. Baiknya kita dapat hidup berdampingan dengan AI dengan memasukkan nilai-nilai yang tetap berpegang pada kemanusiaan.

Pada sesi pertama lokakarya di hari pertama menghadirkan tiga orang panelis yang berasal dari ranah yang beririsan dalam kehidupan manusian diantaranya Dr. Anto Satrio dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang membahas mengenai Individual Identification using Biometric Methods: Challenge and Opportunity, Dr. Adhitya Bhaswara, dari BCA menyampaika perihal Trustworthy AI in Banking Sector, serta dr. Anis Fuad (Departemen Biostatik, Epidemiologi, dan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada) menyampaikan materi Towards Safe and Ethical Healthcate AI in Indonesia. Sementara di sesi kedua, didahului dengan penjelasan aktivitas dari dua sponsorship yaitu Ellisha Hepner dari APNIC Foundation dan PT. Ekacitta Dian Persada. Lalu dilanjutkan dengan pemaparan materi dari Dr. Laurent Bobelin (INSA Centre Val de Loire) dengan judul Federated Learning and its Application im Agriculture. Sementera Prof. Marie-Jeanne LESOT dari LIP6 Universitas Sorbone menyampaikan materi yang berjudul Explainable Artificial Intelligent.

Lokakarya hari kedua dilakukan di Gedung CSL Kampus BSD keesokan harinya. Belasan peserta lokakarya berasal dari sivitas akademika Prasetiya Mulya, Universitas Pelita Harapan, serta praktisi. Pada kesempatan kali ini, Bapak Agung membawakan materi (1) Knowing our tools, datasets and base deep learning model, (2) Federated vs Non-Federated Learning, (3) Federated Learning for non IID Label Distribution, (4) Model Fusion Strategies, (5) Federated Generative Learning, (6) A Very Introduction to XAI. Di akhir kegiatan diadakan ramah-tamah bersama antara peserta dan penyelenggara. Semoga dengan adanya WAFFLE, pelaksanaan lokakarya ini, tercipta berbagai program AI yang berkeadilan, ramah, dan beretika. (cds)