Pengalaman pengguna (User Experience/UX) menjadi salah satu fokus utama dalam desain produk. Produk yang dirancang dengan baik tidak hanya mudah digunakan, tetapi juga memberikan pengalaman yang memuaskan bagi penggunanya. Oleh karena itu, penting bagi desainer untuk menghasilkan produk yang berorientasi pada manusia dengan memahami kehidupan masyarakat sehari-hari melalui perspektif sosial dan budaya mereka.
Berangkat dari kebutuhan tersebut, pada Jumat, 31 Oktober 2025, Program Studi Product Design Innovation Universitas Prasetiya Mulya mengadakan Guest Lecture bertajuk “Ethnographic Approach for Design”. Acara yang diselenggarakan di Gedung CSL STEM Prasmul ini menghadirkan Prof. Kagami Haruya, Professor Emeritus dari Universitas Kanazawa, Jepang.
Prof. Kagami Haruya merupakan pakar antropologi dan pendekatan etnografis dalam konteks desain. Kepakarannya terletak pada pengalaman penelitian lapangan yang berfokus pada pemahaman kehidupan masyarakat melalui lensa sosial-budaya. Pendekatan ini menjadi landasan penting dalam pengembangan desain yang relevan dan berpusat pada manusia (human-centered design).
Ketua Program Studi Product Design Innovation, Dhientia Andani, Ph.D., menjelaskan bahwa tema ini diangkat karena desain yang baik harus berangkat dari kebutuhan dan realitas kehidupan masyarakat.
“Pendekatan etnografi membantu desainer menciptakan karya yang benar-benar sesuai dengan konteks sosial dan budaya pengguna. Prof. Kagami sangat relevan sebagai narasumber karena pendekatan etnografi merupakan dasar penting dalam desain yang berorientasi pada manusia, selaras dengan fokus akademik di Program Product Design Innovation,” ungkap Dhientia.
Acara ini diikuti oleh mahasiswa Program Studi Product Design Innovation. Salah satunya, Jastin, mahasiswa angkatan 2025 menyampaikan antusiasmenya setelah mengikuti sesi tersebut.
“Saya sangat senang mengikuti Guest Lecture ini karena mendapatkan insight bahwa penelitian lapangan dan terjun lansung itu memberikan kita peristiwa asli yang bukan hanya sekedar data tapi bisa memahami makna dan konteks sosial di balik perilaku masyarakat pengguna.,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Universitas Prasetiya Mulya terus berkomitmen untuk mengembangkan pemahaman desain yang berakar pada nilai-nilai kemanusiaan dan konteks sosial-budaya. Pendekatan etnografis diharapkan dapat menjadi fondasi bagi para desainer muda dalam menciptakan inovasi yang tidak hanya fungsional, tetapi juga bermakna bagi kehidupan masyarakat.