Universitas Prasetiya Mulya

Bio-Microbiology Lab

Tentang

Laboratorium ini digunakan untuk mempelajari mikroba dan aplikasinya dalam pangan, baik untuk menguji kualitas berdasarkan keberadaan kontaminan mikroba maupun untuk meningkatkan kualitas melalui fermentasi mikroba. Laboratorium ini dilengkapi dengan fasilitas Biosafety Level II, yang sesuai untuk eksperimen yang melibatkan agen dengan potensi bahaya sedang bagi personel dan lingkungan.

Peralatan yang Tersedia

  • PCR (Polymerase Chain Reaction)
    RT-PCR digunakan untuk melakukan thermal cycling secara real-time maupun end-point menggunakan reaksi rantai polimerase (PCR) serta analisis high-resolution melting (HRM) untuk berbagai aplikasi biologi molekuler.

  • Biosafety Cabinet (BSC)
    BSC adalah alat yang digunakan untuk bekerja secara aseptik. Dilengkapi dengan sistem penyaringan udara dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Alat ini melindungi personel dari agen infeksius atau biohazard serta menjaga kualitas bahan yang digunakan melalui penyaringan udara masuk dan keluar.

  • Colony Counter
    Alat penghitung koloni digunakan untuk memperkirakan kepadatan mikroorganisme dalam kultur cair dengan menghitung koloni pada media seperti agar plate, slide, mini gel, atau cawan petri. Alat ini dapat bekerja secara manual, semi-otomatis, maupun otomatis, dan sering digunakan untuk uji Ames, uji mutasi bakteri, serta perhitungan koloni E. coli.

  • Incubator & Shaker
    Inkubator shaker adalah alat yang menggabungkan fungsi inkubasi dan pengocokan dalam suhu terkontrol. Umumnya digunakan dalam kultur sel, fermentasi, hibridisasi, biokimia, dan penelitian enzim atau jaringan sel, dengan kemampuan mendistribusikan oksigen dan nutrisi secara merata.

  • Analytical Balance
    Neraca analitik digunakan untuk pengukuran massa secara presisi dalam analisis kimia kuantitatif. Rentang keterbacaannya antara 0.1mg – 0.01mg. Dilengkapi dengan pelindung angin untuk mencegah gangguan udara saat menimbang sampel kecil.

  • Mikroskop Binokular
    Mikroskop cahaya dengan dua lensa okuler untuk memudahkan pengamatan dan mengurangi kelelahan mata. Digunakan untuk memperbesar objek kecil atau detail halus dari objek yang lebih besar.

  • Mikroskop Trinokular
    Mikroskop binokular yang dilengkapi dengan lensa tambahan untuk dokumentasi foto atau video saat pengamatan langsung. Cocok untuk kebutuhan pencatatan visual yang disimpan untuk referensi.

  • Micropipette
    Digunakan untuk mengambil dan memindahkan cairan dalam volume kecil secara presisi, mulai dari 1 mikroliter. Umumnya digunakan dalam diagnostik molekuler.

  • Autoclave untuk Sterilisasi
    Menggunakan uap bertekanan untuk membunuh bakteri, virus, jamur, dan spora pada alat-alat yang dimasukkan ke dalam ruang tekan.

  • Autoclave untuk Penghancuran
    Digunakan untuk mensterilkan limbah laboratorium dan menghancurkan mikroorganisme, mirip dengan cara kerja pressure cooker.

  • E-loop (Sterilisasi Elektrik)
    Sistem sterilisasi elektrik untuk loop inokulasi dan jarum. Tabung kuarsa mencapai suhu hingga 900°C dalam beberapa menit, cukup untuk sterilisasi alat dalam waktu 5–7 detik.

  • Microwave
    Oven yang memanaskan makanan (atau media mikrobiologi) menggunakan radiasi elektromagnetik, bukan panas langsung.

  • Microsmash Bead Cell Disruptor
    Alat untuk menghancurkan dinding sel mikroba dengan manik-manik, umumnya digunakan dalam ekstraksi DNA atau protein dari sel.

  • NanoPhotometer UV-Vis Spectrophotometer
    Implen NanoPhotometer™ N50 digunakan untuk mengukur kuantifikasi asam nukleat, protein, atau kultur sel. Memerlukan hanya 0,3 – 2 µL sampel dan mencakup panjang gelombang 200 – 650 nm.

  • Thermo Shaker (TS-100C)
    Digunakan untuk mencampur sampel secara intensif dalam tabung mikro atau pelat PCR dalam suhu yang terkontrol. Alat ini mampu mendinginkan sampel hingga +4°C.

Mata Kuliah yang Menggunakan Laboratorium Bio-Mikrobiologi

  • Final Project
  • Basic Biology
  • Microbiology
  • Food Microbiology

Galeri