Universitas Prasetiya Mulya

Dampak Sosial

Dampak sosial semakin dianggap penting bagi sekolah bisnis. Standar akreditasi pada Association to Advance Collegiate School of Business (AACSB) menekankan komitmen terhadap keterlibatan, inovasi, dan dampak. Sekolah Bisnis dan Ekonomi (SBE) mengintegrasikan dampak sosial ke dalam misinya (2020 – 2024): “Untuk mendidik para pemimpin wirausaha agar mampu menavigasi perubahan secara efektif dan memberikan solusi konstruktif untuk kemajuan bisnis dan masyarakat”.

Di SBE, dampak sosial telah diartikulasikan dalam kegiatan akademis untuk mahasiswa, dosen, dan staf. Program utama SBE untuk dampak sosial adalah program Community Development(COMDEV) di mana semua peserta SBE akan memiliki sesi live-in dengan pengusaha usaha kecil pedesaan untuk membina proyek bisnis rintisan mereka. Dari tahun 2020 hingga 2023, COMDEV memobilisasi 3.878 mahasiswa dan bermitra dengan 530 usaha mikro di seluruh wilayah di Jawa Barat, Indonesia (Kuningan dan Cianjur). Bisnis-bisnis ini mewakili berbagai industri, dari produksi pertanian hingga kerajinan ramah lingkungan. Sekitar 40-60 anggota fakultas berpartisipasi dalam peran pendampingan dan teknis per angkatan. Mereka bekerja sama untuk mengembangkan ekonomi lokal mereka sendiri melalui kewirausahaan. SBE juga mengukur keberhasilan program COMDEV dengan menggunakan beberapa matriks sebagai bagian dari peningkatan berkelanjutan kami.

Selain itu, SBE juga berkontribusi kepada masyarakat melalui kerja sama dengan pemerintah pusat. Misalnya, SBE menjadi bagian dari Program Wirausaha Merdeka yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui program Kampus Merdeka pada tahun 2022. Inisiatif ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri sebagai calon wirausahawan melalui kegiatan di luar kelas. Sebagai universitas tuan rumah, SBE menerima 330 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Selain itu, salah satu dosen di Departemen Ekonomi SBE, menjabat sebagai Co-Chair dari Think 20 (T20) Indonesia pada tahun 2022. T20 menyediakan wadah bagi para akademisi, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan untuk mengatasi berbagai tantangan yang mendesak, termasuk pembangunan berkelanjutan, ketahanan lingkungan, dan mitigasi perubahan iklim. Keterlibatannya dalam T20 mencakup kontribusi terhadap rekomendasi kebijakan tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya aksi iklim (SDG 13), konservasi ekosistem laut (SDG 14), dan pembangunan perkotaan berkelanjutan (SDG11). Selain itu, rekomendasi kebijakan tersebut menyoroti pentingnya keberlanjutan lingkungan melalui energi terbarukan, reboisasi, dan konservasi keanekaragaman hayati sekaligus mengadvokasi pembiayaan iklim yang adil bagi negara-negara berkembang, tema utama kepresidenan Indonesia di G20.

Terakhir, program beasiswa yang selalu ada ini telah menambah jumlah penerimanya melalui 2 program, yaitu Youth Scholar Indonesia (YSI) dan Beasiswa Bakti. YSI ditujukan bagi calon mahasiswa yang berprestasi tanpa memandang kondisi finansial. Sedangkan Beasiswa Bakti ditujukan bagi calon mahasiswa yang kurang mampu tetapi berprestasi, dengan jumlah penerima masing-masing 18 dan 29 orang pada tahun 2023.

Dampak sosial semakin dianggap penting bagi sekolah bisnis. Standar akreditasi pada Association to Advance Collegiate School of Business (AACSB) menekankan komitmen terhadap keterlibatan, inovasi, dan dampak. Sekolah Bisnis dan Ekonomi (SBE) mengintegrasikan dampak sosial ke dalam misinya (2020 – 2024): “Untuk mendidik para pemimpin wirausaha agar mampu menavigasi perubahan secara efektif dan memberikan solusi konstruktif untuk kemajuan bisnis dan masyarakat”.

Di SBE, dampak sosial telah diartikulasikan dalam kegiatan akademis untuk mahasiswa, dosen, dan staf. Program utama SBE untuk dampak sosial adalah program Community Development(COMDEV) di mana semua peserta SBE akan memiliki sesi live-in dengan pengusaha usaha kecil pedesaan untuk membina proyek bisnis rintisan mereka. Dari tahun 2020 hingga 2023, COMDEV memobilisasi 3.878 mahasiswa dan bermitra dengan 530 usaha mikro di seluruh wilayah di Jawa Barat, Indonesia (Kuningan dan Cianjur). Bisnis-bisnis ini mewakili berbagai industri, dari produksi pertanian hingga kerajinan ramah lingkungan. Sekitar 40-60 anggota fakultas berpartisipasi dalam peran pendampingan dan teknis per angkatan. Mereka bekerja sama untuk mengembangkan ekonomi lokal mereka sendiri melalui kewirausahaan. SBE juga mengukur keberhasilan program COMDEV dengan menggunakan beberapa matriks sebagai bagian dari peningkatan berkelanjutan kami.

Selain itu, SBE juga berkontribusi kepada masyarakat melalui kerja sama dengan pemerintah pusat. Misalnya, SBE menjadi bagian dari Program Wirausaha Merdeka yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui program Kampus Merdeka pada tahun 2022. Inisiatif ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri sebagai calon wirausahawan melalui kegiatan di luar kelas. Sebagai universitas tuan rumah, SBE menerima 330 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Selain itu, salah satu dosen di Departemen Ekonomi SBE, menjabat sebagai Co-Chair dari Think 20 (T20) Indonesia pada tahun 2022. T20 menyediakan wadah bagi para akademisi, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan untuk mengatasi berbagai tantangan yang mendesak, termasuk pembangunan berkelanjutan, ketahanan lingkungan, dan mitigasi perubahan iklim. Keterlibatannya dalam T20 mencakup kontribusi terhadap rekomendasi kebijakan tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya aksi iklim (SDG 13), konservasi ekosistem laut (SDG 14), dan pembangunan perkotaan berkelanjutan (SDG11). Selain itu, rekomendasi kebijakan tersebut menyoroti pentingnya keberlanjutan lingkungan melalui energi terbarukan, reboisasi, dan konservasi keanekaragaman hayati sekaligus mengadvokasi pembiayaan iklim yang adil bagi negara-negara berkembang, tema utama kepresidenan Indonesia di G20.

Terakhir, program beasiswa yang selalu ada ini telah menambah jumlah penerimanya melalui 2 program, yaitu Youth Scholar Indonesia (YSI) dan Beasiswa Bakti. YSI ditujukan bagi calon mahasiswa yang berprestasi tanpa memandang kondisi finansial. Sedangkan Beasiswa Bakti ditujukan bagi calon mahasiswa yang kurang mampu tetapi berprestasi, dengan jumlah penerima masing-masing 18 dan 29 orang pada tahun 2023.

 

Department Contact Info

Tim Gugus Kendali Mutu (GKM)

Sekolah Bisnis dan Ekonomi (SBE) Universitas Prasetiya Mulya
BSD Campus – Lantai 11 Gedung PMBS
gkm_sbe@pmbs.ac.id

Mon – Fri 9:00A.M. – 5:00P.M.