Mengatasi Tantangan Kesehatan Mental Mahasiswa

Universitas Prasetiya Mulya > Uncategorized @id > Mengatasi Tantangan Kesehatan Mental Mahasiswa
Tips jitu mengatasi Tantangan Kesehatan Mental Mahasiswa ala Prasmul

Kesehatan mental telah menjadi isu penting yang patut mendapatkan perhatian khusus sejak satu dekade terakhir. Bukan hanya masalah kesehatan mental secara global yang membutuhkan penanganan intensif, melainkan juga tantangan kesehatan mental di kalangan mahasiswa. Gangguan kesehatan mental jelas berpengaruh terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia di masa depan. 

Penelitian tentang Kesehatan Mental Mahasiswa 

Platform media digital The Conversation melakukan kolaborasi dengan lembaga lainnya untuk melakukan penelitian kesehatan mental di tanah air pada Oktober 2022. Hasilnya, 1 dari 20 remaja Indonesia atau sekitar 2,45 juta jiwa pada rentang usia 10 hingga 19 tahun didiagnosis mengalami gangguan mental. 

Informasi lainnya yang dilansir dari situs Kemdikbud.go.id menyatakan bahwa kini gangguan mental kerap terjadi pada kelompok usia 18-25 tahun. Dengan kata lain, fenomena tersebut berkaitan erat dengan kalangan mahasiswa. Sebanyak 64% generasi muda mengalami masalah kecemasan, sedangkan 61,5% diantaranya sudah mengarah pada gejala depresi. Beberapa tanda gangguan kesehatan mental yang kerap dialami generasi muda, antara lain cemas berlebihan, kemampuan interaksi sosial terganggu, serta gangguan tidur dan selera makan.

Mengenal Pentingnya Kesehatan Mental Bagi Mahasiswa 

Sebagai salah satu universitas dengan fakultas bisnis terbaik di Indonesia, Prasetiya Mulya (Prasmul) tidak sekadar berfokus pada pengembangan kompetensi mahasiswa. Lebih dari itu, Prasmul turut berusaha mengatasi tantangan bagi kaum akademisi tersebut karena kondisi mental mahasiswa yang sehat akan mendatangkan beberapa manfaat berikut ini: 

  • Kondisi mental yang sehat membuat mahasiswa fokus belajar sehingga performa akademiknya cenderung baik. 
  • Konsentrasi dan produktivitas meningkat selama beraktivitas di kampus maupun di luar kampus. 
  • Relasi yang sehat dengan sesama mahasiswa, dosen, staf kampus, maupun orang-orang terdekat di lingkungan sekitar bisa terjalin baik. 
  • Punya daya tahan yang baik ketika menghadapi tantangan dan lebih mudah beradaptasi terhadap lingkungan baru, khususnya ketika memasuki dunia kerja. 

Tips agar Mahasiswa Dapat Menjaga Kesehatan Mental di Kampus 

Prasmul merekomendasikan beberapa tips efektif berikut ini agar kesehatan mental mahasiswa (Prasmulyan) terjaga dengan baik: 

  1. Belajar mengelola waktu secara efektif
    Manajemen waktu adalah salah satu kemampuan penting untuk menjaga kestabilan mental mahasiswa. Jangan biarkan kesibukan kampus yang berlebih malah menimbulkan stres. Berusahalah membagi waktu untuk kegiatan kampus, penyelesaian tugas, serta kegiatan lainnya di luar akademik. Menikmati waktu bersenang- senang di luar aktivitas kuliah tentu sama pentingnya dengan pencapaian prestasi di kampus. 
  1. Jaga kesehatan fisik
    Jangan lupa bahwa kesehatan fisik juga erat kaitannya dengan kesehatan mental. Kondisi fisik yang kurang prima membuat Prasmulyan jadi rentan lelah hingga akhirnya mengalami stres. Oleh sebab itu, Prasmulyan patut menjalani pola hidup sehat secara konsisten untuk menjaga kesehatan fisik. Konsumsi makanan bergizi, olahraga rutin, dan istirahat cukup akan membuat Prasmulyan lebih berenergi sehingga kondisi mental pun jadi stabil dan siap menghadapi berbagai tantangan. 
  1. Bersosialisasi dan menjalin relasi melalui himpunan mahasiswa
    Reputasi sebagai kampus dengan jurusan manajemen bisnis terbaik di Indonesia tidak lantas membuat Prasmul mudah puas. Hingga saat ini Prasmul masih terus berupaya melakukan berbagai inovasi yang berorientasi pada kepentingan mahasiswa, salah satunya melalui keberadaan berbagai himpunan mahasiswa. Kehadiran himpunan tersebut menjadi wadah yang tepat bagi mahasiswa untuk bersosialisasi, menjalin relasi dengan banyak kenalan baru, serta mewujudkan ide dengan cara yang positif. 
  1. Lakukan konseling bila membutuhkan
    Prasmul juga menyediakan fasilitas konseling yang memungkinkan mahasiswa melakukan konsultasi non akademik. Sesi konseling tersebut diharapkan bisa membantu mengatasi persoalan pribadi maupun interaksi sosial yang berpengaruh terhadap proses belajar. Klasifikasi layanan konseling Prasmul meliputi bimbingan rujukan, bimbingan kelompok, walk in konseling, serta online counseling. Selain konseling, mahasiswa juga patut menetapkan ekspektasi dan mengatur target pribadi secara realistis supaya tujuan tersebut mudah dicapai. 
  1. Luangkan me time agar lebih rileks
    Kesehatan mental berhubungan pula dengan waktu yang cukup bagi diri sendiri. Jadi, alangkah lebih baik jika Prasmulyan senantiasa meluangkan me time secara teratur supaya lebih rileks dan terhindar dari stres. Memanfaatkan me time untuk menekuni hobi atau kegiatan santai lainnya yang menyenangkan. 

Kestabilan mental mahasiswa yang terjaga adalah modal utama untuk meningkatkan kualitas generasi muda di tanah air. Semoga upaya Prasmul dalam mendukung kesehatan mental Prasmulyan menginspirasi berbagai pihak lain untuk melakukan hal serupa.